Masalah Sampah Di Kota Malang


Pada tahun 2010 Kota Malang kembali meraih Adipura untuk tiga kategori: kota besar, taman kota besar, dan pasar kota besar. Kota Malang berada di peringkat pertama disusul tiga kota besar lainnya yaitu Pekanbaru, Yogyakarta, dan Balikpapan. Pemilahan sampah merupakan bidang penilaian yang diunggulkan oleh Kota Malang. Seluruh sekolah negeri, mulai dari SD sampai SMA/SMK telah melakukan pemilahan sampah lengkap dengan proses composting. Kompos yang dihasilkan digunakan sebagai pupuk bagi tanaman di lingkungan sekolah. Kota Malang juga unggul pada penilaian bagi UPT Pengolahan Sampah dan Limbah. Pengolahan sudah dilakukan di 11 TPS dan 1 TPA. Untuk mempertahankan Piala Adipura, rencananya DKP Kota Malang akan memulai penghijauan dan pengolahan sampah di semua RW. Masing-masing RW akan diberikan gerobak sampah dan pemilahan sampah. Selain itu, sanitasi di lingkungan masyarakat juga menjadi fokus DKP setempat. Meski demikian, Kota Malang memiliki permasalahan sendiri. TPA di kota Malang akan segera penuh pada tahun ini. Pemilahan sampah yang baik akan mengurangi volume sampah yang ditimbun di TPA karena sampah yang telah terpilah bisa langsung didaur ulang.

Disamping itu, ada masalah lain yang dihadapi kota Malang adalah warga kurang memiliki kesadaran untuk memilah sampah rumah tangga. Sampah tersebut masih bercampur antara sampah kering dan sampah basah. Hal ini cukup menyulitkan pengelolaan sampah di TPA. Untuk saat ini peran pemilahan sampah yang baik masih dilakukan oleh pemulung. Berbagai cara juga telah dilakukan, termasuk lomba kebersihan. Peningkatan kesadaran harus lebih menjangkau daerah-daerah permukiman warga. Sedangkan untuk kaum pelajar, pendidikan berwawasan lingkungan adalah cara yang paling tepat untuk meningkatkan kesadaran.Beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh DKP dalam meningkatkan kesadaran masyarakat adalah: Membuat acara rutin berwawasan lingkungan terutama mengenai masalah sampah di lingkungan RTRW. Mengadakan kompetisi di tingkat RW dan kecamatan mengenai pemilahan sampah warganya. Membuat game atau film atau media lain yang komunikatif dalam kaitannya meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anak-anak muda akan pentingnya memilah sampah. Melakukan pengambilan sampah rumah tangga sesuai jenisnya pada hari-hari berbeda. Misalnya, pada hari Senin sampah yang diangkut adalah sampah plastik, pada hari Selasa sampah kertas, dan seterusnya. Pengenaan penalti, misalnya denda atau sampah tidak diangkut, kepada rumah tangga yang tidak memilah sampah yang dihasilkan. Penanaman pola pikir masyarakat untuk tidak konsumtif dan lebih kreatif dalam mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak dipakai juga perlu dilakukan. Hal ini ditujukan untuk tujuan jangka panjang dalam membangun bisnis hijau di dalam masyarakat, mengingat bahan baku yang nantinya banyaktersedia adalah sampah.

Karena jumlah penduduk kota yang semakin banyak mengakibatkan jumlah sampah yang diproduksi juga semakin banyak. Di tahun 2011 sangat mungkin volume sampah yang tidak tertangani oleh pemerintah meningkat menuju level yang melampaui zona nyaman. Untuk itu, ke depannya kerjasama dengan pihak swasta adalah langkah yang tepat. Pihak swasta yang ditunjuk sebaiknya badan usaha dalam negeri dan berada di kota Malang. Hal ini bertujuan untuk mensejajarkan pelestarian lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kota Malang.

0 komentar:

Posting Komentar

Revoluzine Blogger

 
Andrian Ata © 2012 | Designed by Cheap TVS, in collaboration with Vegan Breakfast, Royalty Free Images and Live Cricket Score